BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kualitas kehidupan suatu bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 Ayat 1
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik (siswa) secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang di perlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Selama ini pendidikan di Indonesia masih
menggunakan metode tradisional dan dikotomis (terjadi pemisahan) antara
pendidikan yang berorentasi iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek). Pendidikan seperti ini tidak memadai lagi untuk merespon
perkembangan masyarakat yang sangat dinamis. Metode pendidikan yang harus di
terapkan sekarang adalah dengan mengembangkan pendidikan yang integralistik
yang memadukan antara iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek).
Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik harus ada Kesinambungan
yang baik antar komponen pendidikan, komponen-komponen pendidikan yang di
maksud adalah tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi edukatif
antara oeserta didik dan pendidik, isi pendidkan, dan konteks yang mempengaruhi
suasana pendidikan (pengantar pendidikan, TIM DOSEN KTP FIP IKIP Malang, Hal
34). Idealnya setiap komponen tersebut dianalisis dan di evaluasi seberapa jauh
masing-masing komponen tersebut telah berfungsi sesuai tugas dan fungsinya.
Namun harus diakui bahwa sebagai
akibat dari laju pertumbuhan penduduk yang cepat kemajuan teknologi di lain
pihak, di berbagai negara maju bahkan juga di Indonesia, usaha ke arah
peningkatan pendidikan terutama menyangkut aspek kuantitas berpaling kepada
ilmu dan teknologi. Misalnya pengajaran melalui radio, pengajaran melalui
televisi, sistem belajar jarak jauh melalui sistem modul, mesin mengajar/
Komputer, atau bahkan pembelajaran yang menggunakan System E-learning (electronic
learning) yaitu pembelajaran baik secara formal maupun informal yang
dilakukan melalui Media Elektronik, seperti Internet, CD-ROM, Video Tape, DVD, TV, Handphone, PDA, dan lain-lain (Lende,
2004).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya teknologi informasi dan komputer (ICT) telah berkembang
dengan pesat dalam semua aspek kehidupan kita. Tidak terkecuali terhadap MTs
Nurul Huda II. Pembelajaran yang menggunakan media berbasis komputer (ICT)
merupakan terobosan yang baru di MTs Nurul Huda II. yaitu dimulai tahun 2010
yang lalu. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan seperangkat komputer atau
laptop, LCD, dan perangkat audio. Arah inovasi ini adalah agar pembelajaran
menjadi lebih menarik dan efektif.
Maka dari itu penulis ingin mengkaji lebih
lanjut “Pengaruh Media ICT terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa
MTs. Nurul Huda II Tambaksari Rubaru”
1.2. Hipotesis
Hipotesis adalah
jawaban sementara atas masalah-masalah yang di teliti (dasar-dasar metodologi
penelitian, LP IKIP Malang, 21). Di nyatakan sebagai jawaban sementara atas
masalah-masalah yang di teliti. Adapun dalam penelitian ini hipotesisnya
adalah:
“Ada Pengaruh Media ICT terhadap Prestasi Belajar Bahasa
Indonesia Siswa MTs. Nurul Huda II Tambaksari Rubaru”
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Pengertian Media
Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu
dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan.
Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan
baik dan dengan hasil yang memuaskan.
Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata “ medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengna
demikian penyalur pesan.
Kit Lay Bourne ( 1985 : 82 ) menyatakan bahwa “ penggunaan media tidak
harus membawa bungkusan berita-berita semua, siswa cukup dapat mengawasi suatu
berita.” Dari pendapat tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian materi
pelajaran dengan cara komunikasi masih dirasakan adanya penyimpangan pemahaman
oleh siswa. Masalahnya adalah bahwa siswa terlalu banyak menerima sesuatu
ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar mengajar yang tidak
menggunakan media dimana kondisi siswa tidak siap, akan memperbesar pekuang
terjadinya verbalisme.
Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian
harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang
memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna
bagi anak didik dalam pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis
TIK tersebut, khususnya menggunakan presentasi power point dimana anak didik
mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan
memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan kelak.
Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mencipatakan sesuatu
yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan
dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya,. Dengan
demikian mereka dengan mudah mengerti dan mamahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru kepada mereka.
Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan alat
yang memungkinakn anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah
dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibangdingkan dengan
penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat
bantuan.
Menurut Soeparno ( 1987:8 ) menyebutkan ada beberapa alasan memilih media
dalam proses belajar mengajar, yakni :
a. Ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai di
dalam proses belajar mengajar,
b. Ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu
c. Ada perbedaan karakteristik setiap media
d. Ada perbedaan pemakai media tersebut
e. Ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan
Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak
mudah. Media yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan
pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya
guna untuk meningkatkan dan memperjelas pemahaman siswa.
2.2. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Penggunaannya
Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak
mudah. Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik
agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak
menyimpang dari tujuan media tersebut, dalam hal ini media yang digunakan
adalah Komputer dan LCD Proyektor.
Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis,
yaitu media jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran
luas dalam keadaan siap pakai ( media by utilization ) dan media rancangan yang
perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan
pembelajaran tertentu.
Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media Komputer
dan LCD Proyektor merupakan media rancangan yang mana didalam penggunaannya
sangat diperlukan perancangan khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat
dimanfaatkan. Perangkat keras ( hard ware ) yang difungsikan dalam
menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit computer lengkap
yang sauah terkoneksikan dengan LCD Proyektor. Dengan demikian media ini
hendaknya menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
2.3. Komputer Sebagai Media Pembelajaran
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran
memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual
learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung
dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer
network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan
interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai
bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium
komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah
maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini
didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan
balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh penggunaan
internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan
Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses
belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah
lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini
didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah
lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online.
Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada. Interaksi pembelajaran pada program Magister Manajemen
Rumah Sakit dan Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat
elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab 75% pertanyaan melalui e-mail.
Contoh lain pemanfaatan jaringan komputer dilakukan di Universitas Indonesia
(UI). Sejak tahun 1994 UI telah mengembangkan infrastruktur informasi yang
dikenal dengan nama Jaringan Universitas Indonesia Terpadu (JUITA). JUITA
menghubungkan sebelas fakultas dan lembaga-lembaga penting yang ada di
UI dengan menggunakan jaringan serat optik ( Sri Hartati, dkk 1997 dalam
Benny A. Pribadi dan Rosita, Tita, 2000).
2.3.1 . Kelebihan Komputer
Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan
dan juga kelemahan yang ada pada medium komputer. Aplikasi komputer sebagai
alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan
mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami
pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses
belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas
belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan
keleluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih
urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk
menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya, yang
diistilahkan dengan "kesabaran komputer", dapat membantu mahasiswa
yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat
menciptakan iklim belajar yang efektif bagi mahasiswa yang lambat (slow
learner), tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi mahasiswa yang
lebih cepat (fast learner).Disamping itu, komputer dapat diprogram agar
mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement)
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dengan kemampuan komputer untuk merekam
hasil belajar pemakainya (record keeping), komputer dapat diprogram
untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis. Komputer
juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi mahasiswa
untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Kemampuan ini mengakibatkan komputer
dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran yang bersifat individual (individual
learning). Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam
mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi grafik (graphic animation).
Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahu-an
dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini me-nyebabkan program komputer
sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang bersifat
simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer memungkinkan
penggunanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya.
Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar
pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya.
Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses
belajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang
relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini adalah program komputer
simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi.
Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk
melakukan percobaan. (Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:11-12)
2.3.2. Kekurangan
Komputer
Selanjutnya Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan.
Disamping memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi
interaktif juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah tingginya
biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang
khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan
perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh
karena itu pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu
dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan
pendidikan. Masalah lain adalah compatability dan incompability
antara hardware dan software. Penggunaan sebuah program komputer
biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat
lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang
spesifikasinya tidak sama. Disamping kedua hal di atas, merancang dan
memproduksi program pembelajaran yang berbasis komputer (computer based
instruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi program
komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga
keahlian khusus.
2.4. Prestasi Balajar Siswa
prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan
atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis
pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang
telah dicapai (Purwodarminto, 1979 : 251).
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut:
Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada
kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara
ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik
(kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi). Disamping itu
siswa memerlukan/ dan harus menerima umpan balik secara langsung derajat sukses
pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test) (Psikologi Belajar DRS.H Abu
Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono 151)
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan
yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha
belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha
belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah
nilai raport atau test nilai sumatif.
2.5. Pengaruh Media ICT Terhadap
Prestasi Belajar Siswa
Teknologi jaringan komputer/internet memberi
manfaat bagi pemakainya untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan
pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan diciptakannya sebuah alat bernama modem.
Jaringan komputer/internet memberi kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan
komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang
mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar guru
dapat berkomunikasi dengan siswa dapat melakukan interaksi belajar dengan siswa
yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer tidak
saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan
belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak
jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF).
Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik atau E-mail. Beberapa
kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh
yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar
yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi
hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan
bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason,
1994 dalam Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14). Untuk itulah media ICT menjadi salah satu media yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
Perkembangan
teknologi komputer dan informasi (ICT) juga semakin mengembangkan bentuk dan
variasi media pembelajaran. Menurut Thomson (Elida dan Nugroho, 2003) komputer
yang digunakan dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat, yakni saat
digunakan komputer meningkatkan motivasi pembelajaran. Para siswa akan
menikmati kerja komputer ini dan komputer memberikan tantangan di samping
komputer menampilkan perpaduan antarteks, gambar, animasi gerak, dan suara
secara bersamaan maupun bergantian.
Sementara ini Bower dan Hilgard berpendapat
bahwa komputer bermanfaat besar dibandingkan dengan teknologi pendidikan
lainnya karena mampu memberikan presentasi materi yang sangat fleksibel bagi
pembelajar dan dapat mengikuti kemajuan sejumlah pembelajar dalam waktu yang
sama.
BAB III
MATERI DAN METODE
PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian.
Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian True Experimental design
(Rancangan Eksperimen Sungguhan. Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan
hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping
kelompok eksperimental, yang pemelihan kedua kelompok itu dilakukan dengan
menggunakan tehnik acak. Rancangan ini digunakan karena peneliti ingin
mengetahui pengaruh metode ICT yaitu
dengan memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimental, sedangkan kelompok
kontrol tidak diberi perlakuan.
3.2 Populasi dan Sampel.
Populasi adalah keseluruhan dari objek
penelitian (Arikunto, 1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VII MTs. Nurul Huda II Tambaksari Rubaru Sumenep yang terdistribusi
dalam 2 kelas, jumlah dari keseluruhan populasi 35 siswa.
Sampel
atau contoh adalah sub unit populasi survie atau populasi survie itu sendiri,
yang peneliti pandang mewakili populasi target. Dengan kata lain sampel adalah
elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar kemewakilannya (danim, 1997 :
897) sampel dalam peneletian ini adalah siswa kelas VII-2 yang terdiri dari
lima belas siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster
random sampling yaitu pengambilan sampel yang secara acak yang didasarkan pada
kelompok-kelompok atau kelas-kelas.
3.3 Teknik Pengumpulan Data .
Untuk memperoleh data dalam penelitian
ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
3.3.1 Dokumentasi.
Menurut Arikunto (1998 : 236) metode
dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, dll. Teknik dokumentasi ini untuk mendapatkan data
tentang prestasi belajar Bahasa Indonesia. Dokumentasi yang digunakan pada
penelitian adalah nilai ulangan harian.
3.3.2 Tes
Secara opersional tes dapat didefinisikan
sebagai sejumlah tugas yang harus dikerjakan oleh yang di tes). Tes ini
digunakan untuk memperoleh data kelompok eksperimental setelah diberi
perlakuan.
3.4 Rencana Sumber Biaya.
a. Kertas Folio 1 Rem : 35000
b. Pengetikan&Print out :
20000
c. Tanda mata untuk siswa : 40000
d. Tanda mata untuk sekolah : 300000
DAFTAR PUSTAKA
·
UU
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar