AJARAN WAHIDIYAH adalah bimbingan praktis lahiriyah
dan batiniyah, berpedoman pada Al Qur’an dan Al Hadits
dalam melaksanakan tuntunan Rasulullah Shallalloohu‘alaihi waIssalam meliputi bidang
iman, bidang Islam dan bidang ihsan. Mencakup segi syari’ah, haqiqah dan segi
akhlaq.
Disamping
mengamalkan Sholawat Wahidiyah ini, supaya berusaha berlatih hati dengan LILLAAH BILLAAH dan LIR-ROSUUL BIRROSUUL dan
berusaha melaksanakan “YUKTII
KULLA DZII HAQQIN HAQQOH” dengan prinsip TAQDIIMUL AHAM FAL-AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL
–ANFA’”
LILLAH :
Segala amal perbuatan apa saja, baik yang berhubungan langsung kepada
Alloh dan Rasul-Nya , maupun yang ber-hubungan dengan masyarakat,
dengan sesama makhluq pada umumnya, baik
yang bersifat wajib, sunnah atau yang wenang, asal
bukan perbuatan yang merugikan/bukan perbuatan yang tidak diridloi
Alloh, melaksanakannya supaya disertai niat dan tujuan untuk
mengabdikan diri kepada Alloh Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas
tanpa
pamrih! “LAA ILLAAHA ILLALLOOH”
(tiada tempat mengabdi selain kepada Alloh)
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنََّ وَاْلإِنْسَ
إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ )51-الذاريات(
“WAMAA KHALAQTUL-JINNA
WAL-INSA ILLAA
LIYA’BUDUU”
(Dan
tiadalah AKU menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-KU). (QS
51 Adz-Dzariyaat : 56).
BILLAH :
Menyadari dan
merasa senantiasa kapan dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatu termasuk
gerak-gerik dirinya lahir batin, adalah ALLOH
TUHAN MAHA PENCIPTA yang menciptakan dan menitahkannya. Jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku
bahwa diri kita ini memiliki kekuatan atau kemampuan. “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH” Tiada daya dan kekuatan melainkan atas titah Alloh
(BILLAH) Dan menerapkan firman ALLOH SWT :
وَاللهُ
خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُـوْنَ (37- الصَّآفَّات)
“Dan
ALLOH-lah yang menciptakan kamu sekalian dan apa
saja yang kamu
sekalian perbuat”. (Q.S. 37-
As- Shoffaat : 96).
LIRROSUL :
Disamping
menerapkan LILLAH sperti di atas, dalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal perbuatan yang tidak diridlai
Alloh, bukan perbuatan merugikan, supaya disertai niat
mengikuti jejak
tuntunan Rasulullah SAW .
يآ أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُوْلَ وَلاَ
تُبْطِلُوْآْ
أَعْمَالَكُمْ (47 : محمد : 33)
“YAA AYYUHAL-LADZIINA AAMANUU
ATHII’ULLOOHA WA-
ATHII’UR-ROSUULA
WALAA TUBTHILUU A’MAALAKUM”.
(Hai orang-orang yang beriman (BILLAH) ta’atlah
kepada Alloh
(LILLAH) dan ta’atlah kepada Rasul (LIRROSUL), dan
janganlah
kamu merusak amal-amalmu sekalian. (QS. 37 – Muhammad
: 337)
BIRROSUUL
:
Disamping BILLAAH
seperti di atas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinyalahir
batin (yang diridloi oleh Alloh) adalah sebab jasa Rasulullah SAW
وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ (21
– الانبياء
: 107 )
(Dan tidaklah AKU mengutus Engkau (Muhammad)
melainkan sebagai rahmat bagi
seluruh alam). (QS. 21- al-Anbiyaa: 107)
Penetapan LILLAAH–BILLAAH dan LIRROSUL–BIRROSUL seperti di atas adalah merupakan realisasi dalam praktek hati dari dua
kalimat syahadah “ASYHADU AL-LAA ILAAHA
ILLALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR-RASUULULLOOH” SAW.
YU’THII KULLA
DZII HAQQIN HAQQOH :
Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban.
Melaksanakan kewajiban di segala bidang tanpa menuntut hak. Baik
kewajiban-kewajiban terhadap ALLOH SWT wa Rasulihi SAW, maupun
kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan masyarakat
disegala bidang dan terhadap makhluq pada umumnya.
TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL
ANFA’
Di dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut supayamendahulukan yang lebih penting
(AHAMMU). Jika sama-sama pentingnya, supaya dipilih yang lebih besar manfa’atnya
(ANFA’U).
Hal-hal yang berhubungan kepada ALLOH wa Rasulihi SAW terutama yang wajib, pada umumnya harus dipandang “AHAMMU” (lebih penting). Dan hal-hal yang
manfa’atnya
dirasakan juga oleh orang lain atau umat dan masyarakat pada
umumnya harus dipandang “ANFA’U” (lebih bermanfa’at).
KETERANGAN :
SHOLAWAT WAHIDIYAH dan AJARAN
WAHIDIYAH seperti di
atas telah di-IJAZAH-kan secara mutlak oleh muallifnya
(Romo
KH. Abdoel Madjid, Qs). Siapa saja dan dari
manapun
memperoleh-nya telah diberi izin mengamalkan dan
menerapkan,
bahkan dianjurkan supaya disiarkan kepada masyarakat
luas
tanpa pandang bulu dengan ikhlas dan bijaksana.
1.
Diamalkan
selama 40 hari berturut-turut. Setiap hari paling sedikit menurut bilangan yang
tertulis di belakang setiap sholawat, dalam sekali duduk. Boleh pagi, siang,
sore, atau malam hari. Boleh juga diper-singkat 7 hari, akan tetapi
bilangan-bilangan tersebut dilipatkan 10 kali.
Boleh
diamalkan sendiri-sendiri, akan tetapi dengan berjama’ah bersama keluarga atau
satu kampung sangat dianjurkan.
Bagi kaum wanita yang sedang bulanan / nifas, cukup membaca Sholawatnya
saja, tidak boleh membaca fatihah. Adapun bacaan “FAFIRRUU ILALLOOH” dan ”WA QUL JAA-AL
HAQQU…” boleh dibaca, sebab di sini tidak dimaksudkan membaca
ayat-ayat Al-Qur’an, melainkan sebagai do’a (berniat membaca do’a).
Sesudah 40 hari atau 7 hari pengamalan diteruskan tiap hari, dan banyaknya
bilangan boleh dikurangi, ditetap-kan atau ditambah sebagian atau seluruhnya.
Akan tetapi lebih utama jika diperbanyak.
2.
Jika belum hafal boleh dengan membaca. Dan jika belum bisa membaca
seluruhnya, sambil mempelajari, boleh dan cukup membaca bagian mana yang sudah
bisa lebih dahulu. Yang paling gampang yaitu membaca “YAA SAYYIDII YAA
ROSUULALLOOH” diulang-ulang selama kira-kira sama waktunya dengan
mengamalkan seluruhnya. Yaitu kurang lebih 30 menit. Jika itu pun misalnya terpaksa belum mungkin, boleh berdiam saja selama
waktu itu dengan memusatkan segenap perhatian, mengkonsentrasikan diri sekuat-kuatnya
kepada ALLOH SWT dan merasa seperti berada di hadapan
Junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW dengan adab lahir batin ta’dhim
(memuliakan) dan mahabbah (mencintai) setulus hati dan semurni-murninya.
3.
Mengamalkannya harus (diusahakan) dengan niat
semata-mata beribadah kepada Alloh SWT dengan ikhlas tanpa pamrih suatu
apapun, baik pamrih duniawi maupun pamrih ukhrowi, misalnya supaya begini,
supaya begitu, ingin pahala,ingin surga dan sebagainya! Harus sungguh-sungguh tulus, ikhlas karena dan untuk ALLOH -
LILLAH !
4. Di samping niat LILLAH seperti di atas supaya
merasa bahwa kita dapat melakukan ini semua karena per-tolongan ALLOH (BILLAH).
Yakni menerapkan :
لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إلاَّ بِالله ِ
“Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan titah ALLOH”
(BILLAH) !
Jangan sekali-kali merasa diri kita mempunyai kemam-puan tanpa dititahkan
oleh Alloh SWT!
Disamping merasa BILLAH, juga supaya merasa BIR-ROSUL.
Artinya merasa bahwa diri kita ini menerima jasa dari Rosululloh SAW . Jadi menerapkan firman ALLOH:
وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ (21 – الانبياء
: 107 )
“Dan tiada AKU mengutus Engkau Muhammad, melainkan rahmat bagi seluruh
alamin” (21-Al Anbiya : 107).
5.
Ketika mengamalkan supaya sungguh-sungguh hudlur hati kita dihadapan ALLOH SWT dan “Istihdlor” merasa seperti benar-benar berada di hadapan
Rosululloh SAW dan mahabbah (mencinta)
setulus hati. Disamping itu supaya merasa dan mengakui dengan jujur
bahwa diri kita ini penuh berlumuran dosa dan senantiasa ber-larut-larut ! Dosa
kepada ALLOH
SWT, dosa kepada Rosululloh SAW, dosa kepada Ghouts Haadzaz-Zaman dan kepada
para Auliya’ Kekasih ALLOH, dosa kepada orang
tua, kepada ibu bapak, kepada keluarga, kepada guru, kepada murid, kepada
Pemimpin dan kepada yang dipimpin,
dosa terhadap bangsa dan negara, dosa kepada umat dan masyarakat bahkan dosa
terhadap sesama makhluk pada umumnya. Dan merasa diri kita
ini sangat dloif, sangat lemah, perlu sekali terhadap maghfiroh/ampunan,
taufiq dan hidayah ALLOH,
merasa perlu sekali syafa’at pertolongan dan tarbiyah Rosulullah SAW. serta
memerlukan sekali akan bantuan dan dukungan dari Ghoutsu Hadzaz-Zaman RA
berupa barokah, nadhroh dan do’a restunya !
PENGAMALAN SHOLAWAT
WAHIDIYAH
1. Segenap perhatian kita pusatkan
menghadap ALLOH SWT TUHAN YANG MAHA KUASA dan merasa
seperti benar-benar berada di hadapan junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dengan
adab ta’dhim (memuliakan) mahabbah (mencintai) semurni-murninya.
2. Berniat semata-mata mengabdikan
diri kepada ALLOH dengan ikhlas tanpa pamrih apapun juga (LILLAH)
dan mengikuti jejak tuntunan Rasululloh SAW (LIRROSUL).
3. Mari kita sadari bahwa kita bisa
melakukan ini adalah semata-mata atas titah ALLOH (BILLAH) dan karena syafa’at
atau jasa dari Rasulullah SAW (BIRROSUL).
4.
Mari kita mengakui dengan jujur bahwa kita ini penuh dosa dan banyak
berbuat dholim, baik terhadap ALLOH SWT wa Rasulihi SAW, terhadap orang
tua, keluarga, ummat masyarakat serta terhadap makhluq pada umumnya. Sangat
membutuhkan sekali maghfirah dan taufiq-hidayah dari ALLOH SWT, syafa’at
tarbiyah dari RasulullahSAW serta barokah-nadhroh dan do’a
restu Ghoutsu Haadzaz Zaman Wa A’waanihi Wa Saairi
Auliyaa-i Wa Ahbaa-billaahi RA.
BISMILLAHIRROHMANNIRROHIIM
Dengan nama Alloh
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
ILAA HADLROTI
SAYYIDINAA MUHAMMADIN
SHOLLALOLOHU 'ALAIHI
WASALLAM,
(AL FAATIHAH !)
(Membaca Surat Al Fatihah 7 kali)
WA-ILAA HADLROTI GHOUTSI
HAADZAZ-ZAMAAN WA A’WAANIHI WASAA-IRI AULIYAA-ILLAAHI RODLIYALLOOHU
TA’AALA 'ANHUM, (AL FAATIHAH !)
(Membaca Surat Al Fatihah 7 kali)Kemudian lan gsung membaca :
ALLOOHUMMA YAA WAAHIDU
YAA AHAD,
YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA‘ALAA
AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD, FII KULLI LAMHATIW - WANAFASIM - BI’ADADI
MA’LUUMAATILLAAHI
WAFUYUUDLOOTIHII WA AMDAADIH. (100 kali).
“Yaa ALLOH, yaa Tuhan Maha Esa, yaa Tuhan Maha Satu, yaa Tuhan Maha
Menemukan, yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat, salam dan barokah
atas Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad dan atas Keluarga Baginda Nabi
Muhammad pada setiap berkedipnya mata dan naik turunnya nafas, sebanyak
bilangan segala yang ALLOH Maha Mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian
serta kelestarian pemeliharaan-NYA”
“ALLOOHUMMA KAMAA ANTA
AHLUH; SHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA, WAMAULAANAA
WASYAFII’INAA WAHABIIBINAA WAQURROTI A’YUNINAA MUHAMMADIN
SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAMA KAMAA HUWA AHLUH ; NAS-ALUKALLOOHUMMA BIHAQQIHII
AN-TUGHRIQONAA FII LUJJATI BAHRIL–WAHDAH, HATTAA
LAA NAROO, WALAA NASMA’A, WALAA NAJIDA,
WALAA NUHISSA, WALAA NATAHARROKA, WALAA
NASKUNA ILLAA BIHAA, WATARZUQONAA TAMAAMA MAGHFIROTIKA YAA ALLOOH, WATAMAAMA NI’MATIKA YAA ALLOOH,
WATAMAAMA
MA’RIFATIKA YAA ALLOOH, WATAMAAMA MAHABBATIKA YAA ALLOOH, WATAMAAMA RIDLWAANIKA YAA ALLOOH. WASHOLLI
WASALLIM WABAARIK ‘ALAIHI WA’ALAA AALIHII WASHOHBIH, ‘ADADA MAA AHAATHO
BIHII ‘ILMUKA WA-AHSHOOHU KITAABUK, BIROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN
WAL-HAMDU LILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN” (7 kali )
“Yaa ALLOH, sebagaimana keahlian ada pada-MU, limpahkanlah sholawat, salam,
barokah atas Jun-jungan kami, Pemimpin kami, Pemberi syafa’at kami, Kecintaan
kami dan Buah - jantung - hati kami Baginda Nabi Muhammad e yang sepadan dengan
keahlian Beliau ; Kami bermohon kepada-MU yaa ALLOH, dengan Hak Kemuliaan Beliau,
tenggelamkan kami di dalam pusat-dasar-samodra Ke-Esaan-MU, sedemikian rupa
sehingga tiada kami melihat dan mendengar, tiada kami menemukan dan merasa,
tiada kami bergerak ataupun berdiam, melainkan senantiasa merasa di dalam
Samodra Tauhid-MU; dan kami ber-mohon kepada-MU yaa ALLOH, limpahilah kami
ampunan-MU yang sempurna yaa ALLOH, ni’mat karunia-MU yang sempurna yaa ALLOH,
sadar ma’rifat kepada-MU yang sempurna yaa ALLOH, cinta kepada-MU dan
kecintaan-MU yang sempurna yaa ALLOH, ridlo kepada-MU serta memperoleh ridlo-MU
yang sempurna pula yaa ALLOH. Dan sekali lagi yaa ALLOH, limpahkanlah sholawat salam dan barokah
atas Baginda Nabi dan atas Keluarga serta Sahabat Beliau, sebanyak
bilangan segala yang diliputi oleh Ilmu-MU dan termuat di dalam Kitab-MU;
dengan rahmat-MU; yaa Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang; Segala puji bagi
ALLOH Tuhan Seru Sekalian Alam”
YAA SYAFI’AL KHOLQIS-SHOLAATU WASSALAAM ’ALAIKA
NUUROL-KHOLQI HAADIYAL ANAAM; WA-ASHLAHUU WARUUHAHUU
ADRIKNII
FAQOD DHOLAMTU ABADAW -
WAROBBINII; WALAYSA LII YAA SAYYIDII SIWAAKAA FA-IN TARUDDA KUNTU SYAKHSHON HAALIKA (3 kali)
“YAA SAYYIDII YAA
ROSUULALLOOH” (7 kali)
“Duhai Baginda Nabi Pemberi syafa’at makhluq;
Ke pangkuanmu sholawat, salam ku sanjungkan,
Duhai Nur-cahaya makhluq, Pembimbing manusia.
Duhai Unsur dan Jiwa makhluq; Bimbing, bimbing, dan didiklah diriku.
Sungguh, aku manusia yang dholim selalu;
Tiada arti diriku tanpa Engkau duhai yaa Sayyidii,
Jika Engkau hindari aku (akibat keterlaluan berlarut-larutku), pastilah,
pasti ‘ku ‘kan hancur binasa!”.
“Duhai Pemimpin kami, duhai Utusan
ALLOH !
“YAA AYYUHAL GHOUTSU SALAAMULLOOH ‘ALAIKA
ROBBINII BI-IDZNILLAAH; WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH
MUUSHILATIL-LILHADLROTIL ‘ALIYYAH”
( 3 kali)
“Duhai Ghoutsu Zaman, ke pangkuanmu salam ALLOH ku haturkan; Bimbing,
bimbing dan didiklah diriku dengan idzin ALLOH;
Dan arahkan pancaran sinar-nadhrohmu
kepada-ku yaa Sayyidi, radiasi batin yang mewushulkan aku, sadar ke Hadlirot
Maha Luhur Tuhanku.”
“YAA SYِِAAFI’AL KHOLQI HABIIBALLOOHI
SHOLLAATUHUU ‘ALAIKA MA’ SALAAMIHII DLOLLAT WADLOLLAT HIILATII FII
BALDATII
KHUDZ BIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATI”(3 kali).
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH (7 kali)
“Duhai Baginda Nabi
Pemberi syafa’at makhluq, duhai Baginda Nabi Kekasih ALLOH. Ke pangkuanmu
sholawat dan salam ALLOH ku sanjungkan !;
“Jalanku buntu,
usahaku tak menentu buat kesejahteraan negeriku. Cepat, cepat, cepat raihlah
tanganku yaa Sayyidii, tolonglah diriku dan seluruh ummat ini !
“Duhai Pemimpin kami, duhai Utusan ALLOH !”
“YAA ROBBANALLOOHUMMA SHOLLI SALLIMI‘ALAA MUHAMMADIN SYAFII’IL
UMAMI;WAL ِAALI WAJ-‘ALIL- ANAAMA MUSRI’IINBIL-WAAHIDIYYATI
LIROBBIL ‘AALAMIIN;YAA ROBBANA-GHFIR YASSIR IFTAH WAHDINAA QORRIB WA-ALLIF BAINANAA YAA
ROBBANAA. (3 kali)
“Yaa Tuhan kami yaa
ALLOH, limpahkanlah sholawat salam atas Baginda Nabi Muhammad pem-beri syafa’at
ummat;
dan atas Keluarga Beliau; Dan jadikanlah ummat manusia cepat-cepat
lari kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Tuhan Semesta Alam.
Yaa tuhan kami, ampunilah segala dosa-dosa
kami, permudahlah segala urusan kami, bukakanlah hati dan jalan kami, dan
tunjukilah kami, pereratlah persauda-raan dan persatuan di antara kami, yaa
Tuhan kami !”
“ALLOOHUMMA BAARIK FIIMAA KHOLAQTA WAHAADZIHIL- BALDAH
YAA ALLOOH, WAFII HAADZIHIL
MUJAAHADAH YAA ALLOOH.” (7 kali)
Yaa ALLOH, limpahkanlah berkah di dalam segala makhluq
yang Engkau ciptakan dan di dalam negeri ini yaa ALLOH, dan di dalam mujahadah
ini, yaa ALLOH !”
I S T I G H R O O Q !
Yang dimaksud adalah : berdiam, tidak membaca apa-apa,
Segala perhatian tertuju hanya kepada ALLOH ! Bukan membayangkan lafadh “ALLOH”,
tetapi kepada ALLOH –Tuhan ! Pendengaran, perasaan, ingatan, fikiran,
penglihatan dan ….. Pokoknya segala-segalanya dikonsen-trasikan kepada ALLOH ! Lain-lain tidak menjadi acara ! Hanya “ALLOH”! Titik
!
Lamanya istighroq
tidak ada batasan waktu, menurut kemampuan masing-masing. Istighroq
diakhiri dengan bacaan Surat Al-Fatihah satu kali. AL-
FAATIHAH !
Kemudian membaca do’a di bawah ini:
“BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM
ALLOOHUMMA
BIHAQQISMIKAL
- A’DHOM, WABIJAAHI SAYYIDINAA MUHAMMAADIN SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAM, WABIBAROKATI GHOUTSI HAADZAZ
-
ZAMAAN
WA-A’WAANIHII WASAA-IRI
AULIYAA
-IKA YAA
ALLOOH, YAA ALLOOH,
YAA ALLOOH, RODLI-YALLOOHU TA’AALAA ’ ANHUM ( 3 kali ) BALLIGH JAMII’AL
‘AALAMIIN, NIDAA-ANAA
HAADZAA WAJ’AL FIIHI TAKTSIIROM-BALIIGHOO (3 kali) FA-INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR, WABIL- IJAABATI JADIIR” ( 3 kali )
”FAFIRRUU - ILALLOOH !” ( 7 kali )
”WA QUL JAA-AL HAQQU WAZAHAQOL BAATHIL, INNAL- BAATHILA KAANA ZAHUUQO” ( 3 kali )
“Dengan Asma ALLOH yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang”.
Yaa ALLOH, dengan Hak Kebesaran
Asma-MU, dan dengan Kemuliaan serta Keagungan Baginda Nabi
Muhammad SAW
dan dengan barokah Ghoutsu Haadza-Zaman dan Para Pembantunya, serta segenap Auliya
Kekasih-MU yaa ALLOH, yaa ALLOH, yaa ALLOH Rodliyalloohu Ta’ala ‘Anhum. Sampaikanlah seruan kami ini kepada jamii’al
‘alamiin dan letakkanlah kesan yang merangsang di dalamnya; Maka sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan Maha Ahli memberi ijabah !”
“FAFIRRUU ILALLOOH
!”
= Larilah
kembali kepada ALLOH !
“WAQUL JAA-AL HAQQU……….”
= “dan
katakanlah (wahai Muhammad) perkara yang haq telah datang dan musnahlah perkara
yang batal; Sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah”.
“AL FAATIHAH” ! (Membaca surat Al Fatihah satu kali).
KETERANGAN :
1. Kalimah “FAFIRRUU ILALLOOH” dan WAQUL JAA-AL HAQQU…” pada saat
berjamaah supaya dibaca ber-sama-sama antara imam dan makmum.
Dirinya sendiri terutama supaya dirasakan ikut serta / termasuk di dalam
ajakan itu dengan getaran hati yang kuat.
“FAFIRRUU ILALLOOH” maksudnya ; mengajak secara bathiniyah
agar supaya kita dan masyarakat segera kembali mengabdikan diri dan sadar
kepada ALLOH WA ROSUULIHI SAW. Secara umum yaitu dengan menjalankan hal-hal yang diridloi ALLOH WAROSUULIHI SAW, dan menghindarkan diri atau meninggalkan hal-hal yang tidak diridloi oleh ALLOH WA ROSUULIHI SAW meninggalkan perbuatan-perbuatan yang
merugikan diri pribadi, keluarga dan masyarakat !
2.
“WAQUL JAA-AL HAQQU .....” Maksudnya, memohon semoga perbuatan dan akhlak-akhlak yang jahat yang
merugikan ummat dan masyarakat segera diganti oleh ALLOH SWT dengan akhlak yang baik, membuahkan manfa’at
dan menguntungkan ummat dan masyarakat yang diridloi ALLOH WAROSUULIHI SAW. Dan apabila memang sudah
menjadi suratan takdir tidak bisa diperbaiki lagi, dari pada semakin lama
semakin ber-larut-larut, semakin hebat menimbulkan kerusakan dan kehancuran,
lebih baik semoga lekas dimusnahkan saja. Ini adalah soal
mental, bukan terhadap fisik ! Dan terutama kita arahkan untuk diri kita
sendiri !
Perhatian :
Bagi imam
Mujahadah pengamalan 40 hari diringkas menjadi 7 hari , cara membacanya bisa
dengan sirri (tidak bersuara keras) seperti sirrinya bacaan dalan sholat
(bersuara lirih dan hanya dalam hati). Kecuali kalau mujahadah sendiri. Silakan
dengan jahri (bersuara kerasa), dengan sirri seperti di atas atau hanya dalam
hati.
Catatan :
Tanda baca dalam penulisan Sholawat Wahidiyah dengan
huruf latin ada yang perlu diperhatikan. Antara lain :
1. AA, II, UU, OO : menunjukkan bacaan panjang.
2. Huruf “H” yang bergaris di bawahnya transkripan
dari huruf ( ح)
dan “H” tanpa garis di bawahnya dari huruf (هـ ).
3. TS = ( ث ),
KH = ( خ ),
DZ = ( ذ ), SY = ( ش ) , SH = (ص ), DL = ( ض),
TH = ( ط ), DH = ( ظ), ‘ = ( ع ), GH = ( غ ),
والله أعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar