Laman

Selasa, 06 Desember 2011

SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARANNYA


AJARAN WAHIDIYAH adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah, berpedoman pada Al Qur’an  dan Al Hadits dalam melaksanakan tuntunan Rasulullah Shallalloohu‘alaihi waIssalam meliputi bidang iman, bidang Islam dan bidang ihsan. Mencakup segi syari’ah, haqiqah dan segi akhlaq.
Disamping mengamalkan Sholawat Wahidiyah ini, supaya berusaha berlatih hati dengan LILLAAH BILLAAH dan LIR-ROSUUL BIRROSUUL dan berusaha melaksanakan YUKTII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH” dengan prinsip TAQDIIMUL AHAM FAL-AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL –ANFA’”

LILLAH :
Segala amal perbuatan apa saja, baik yang berhubungan langsung kepada Alloh dan Rasul-Nya , maupun yang ber-hubungan dengan masyarakat, dengan sesama makhluq pada umumnya, baik
yang bersifat wajib, sunnah atau yang wenang, asal bukan perbuatan yang merugikan/bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh, melaksanakannya supaya disertai niat dan tujuan untuk mengabdikan diri kepada Alloh Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas tanpa
pamrih! “LAA ILLAAHA ILLALLOOH” (tiada tempat mengabdi selain kepada Alloh)

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنََّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ )51-الذاريات(
WAMAA KHALAQTUL-JINNA WAL-INSA ILLAA LIYA’BUDUU” 
(Dan tiadalah AKU menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-KU). (QS 51 Adz-Dzariyaat : 56).


BILLAH :
Menyadari dan merasa senantiasa kapan dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin, adalah ALLOH TUHAN MAHA PENCIPTA yang menciptakan dan menitahkannya. Jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku bahwa diri kita ini memiliki kekuatan atau kemampuan. “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH” Tiada daya dan kekuatan melainkan atas titah Alloh (BILLAH) Dan menerapkan firman ALLOH SWT :

وَاللهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُـوْنَ   (37- الصَّآفَّات)
Dan ALLOH-lah yang menciptakan kamu sekalian dan apa
saja yang kamu sekalian perbuat”.  (Q.S. 37- As- Shoffaat : 96).


LIRROSUL :
Disamping menerapkan LILLAH sperti di atas, dalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal perbuatan yang tidak diridlai Alloh, bukan perbuatan merugikan, supaya disertai niat
mengikuti jejak tuntunan Rasulullah SAW .

يآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُوْلَ وَلاَ
تُبْطِلُوْآْ أَعْمَالَكُمْ  (47 : محمد : 33)
 “YAA AYYUHAL-LADZIINA AAMANUU ATHII’ULLOOHA WA-
ATHII’UR-ROSUULA WALAA TUBTHILUU A’MAALAKUM”.
(Hai orang-orang yang beriman (BILLAH) ta’atlah kepada Alloh
(LILLAH) dan ta’atlah kepada Rasul (LIRROSUL), dan janganlah
kamu merusak amal-amalmu sekalian. (QS. 37 – Muhammad : 337)


BIRROSUUL  :
Disamping BILLAAH seperti di atas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinyalahir batin (yang diridloi oleh Alloh) adalah sebab jasa Rasulullah SAW

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ  (21 – الانبياء : 107 )
 (Dan tidaklah AKU mengutus Engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi
 seluruh alam). (QS. 21- al-Anbiyaa: 107)

Penetapan LILLAAHBILLAAH dan LIRROSUL–BIRROSUL seperti di atas adalah merupakan realisasi dalam praktek hati dari dua kalimat syahadah “ASYHADU AL-LAA ILAAHA ILLALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR-RASUULULLOOH” SAW.

YU’THII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH :
Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban. Melaksanakan kewajiban di segala bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap ALLOH SWT wa Rasulihi SAW, maupun
kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan masyarakat disegala bidang dan terhadap makhluq pada umumnya.

TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL
ANFA’
Di dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut supayamendahulukan yang lebih penting (AHAMMU). Jika sama-sama pentingnya, supaya dipilih yang lebih besar manfa’atnya
(ANFA’U). Hal-hal yang berhubungan kepada ALLOH wa Rasulihi SAW terutama yang wajib, pada umumnya harus dipandang “AHAMMU” (lebih penting). Dan hal-hal yang
manfa’atnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat dan masyarakat pada umumnya harus dipandang “ANFA’U” (lebih bermanfa’at).

KETERANGAN :

SHOLAWAT WAHIDIYAH dan AJARAN WAHIDIYAH seperti di
atas telah di-IJAZAH-kan secara mutlak oleh muallifnya (Romo
 KH. Abdoel Madjid, Qs). Siapa saja dan dari manapun
memperoleh-nya telah diberi izin mengamalkan dan menerapkan,
bahkan dianjurkan supaya disiarkan kepada masyarakat luas
tanpa pandang bulu dengan ikhlas dan bijaksana.







1.      Diamalkan selama 40 hari berturut-turut. Setiap hari paling sedikit menurut bilangan yang tertulis di belakang setiap sholawat, dalam sekali duduk. Boleh pagi, siang, sore, atau malam hari. Boleh juga diper-singkat 7 hari, akan tetapi bilangan-bilangan tersebut dilipatkan 10 kali.
Boleh diamalkan sendiri-sendiri, akan tetapi dengan berjama’ah bersama keluarga atau satu kampung sangat dianjurkan.
Bagi kaum wanita yang sedang bulanan / nifas, cukup membaca Sholawatnya saja, tidak boleh membaca fatihah. Adapun bacaan “FAFIRRUU ILALLOOH” dan ”WA QUL JAA-AL HAQQU…” boleh dibaca, sebab di sini tidak dimaksudkan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, melainkan sebagai do’a (berniat membaca do’a).
Sesudah 40 hari atau 7 hari pengamalan diteruskan tiap hari, dan banyaknya bilangan boleh dikurangi, ditetap-kan atau ditambah sebagian atau seluruhnya. Akan tetapi lebih utama jika diperbanyak.
2.      Jika belum hafal boleh dengan membaca. Dan jika belum bisa membaca seluruhnya, sambil mempelajari, boleh dan cukup membaca bagian mana yang sudah bisa lebih dahulu. Yang paling gampang yaitu membaca “YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH diulang-ulang selama kira-kira sama waktunya dengan mengamalkan seluruhnya. Yaitu kurang lebih 30 menit. Jika itu pun misalnya terpaksa belum mungkin, boleh berdiam saja selama waktu itu dengan memusatkan segenap perhatian, mengkonsentrasikan diri sekuat-kuatnya kepada ALLOH SWT dan merasa seperti berada di hadapan Junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW dengan adab lahir batin ta’dhim (memuliakan) dan mahabbah (mencintai) setulus hati dan semurni-murninya.
3.      Mengamalkannya harus (diusahakan) dengan niat semata-mata beribadah kepada Alloh SWT dengan ikhlas tanpa pamrih suatu apapun, baik pamrih duniawi maupun pamrih ukhrowi, misalnya supaya begini, supaya begitu, ingin pahala,ingin surga dan sebagainya! Harus sungguh-sungguh tulus, ikhlas karena dan untuk ALLOH - LILLAH !
4.      Di samping niat LILLAH seperti di atas supaya merasa bahwa kita dapat melakukan ini semua karena per-tolongan ALLOH (BILLAH). Yakni menerapkan :

لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إلاَّ بِالله ِ
“Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan titah ALLOH” (BILLAH)  !

Jangan sekali-kali merasa diri kita mempunyai kemam-puan tanpa dititahkan oleh Alloh SWT!
Disamping merasa BILLAH, juga supaya merasa BIR-ROSUL. Artinya merasa bahwa diri kita ini menerima jasa dari Rosululloh SAW . Jadi menerapkan firman ALLOH:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ  (21 – الانبياء : 107 )

“Dan tiada AKU mengutus Engkau Muhammad, melainkan rahmat bagi seluruh alamin” (21-Al Anbiya : 107).

5.      Ketika mengamalkan supaya sungguh-sungguh hudlur hati kita dihadapan ALLOH SWT dan “Istihdlor” merasa seperti benar-benar berada di hadapan Rosululloh  SAW dan mahabbah (mencinta) setulus hati. Disamping itu supaya merasa dan mengakui dengan jujur bahwa diri kita ini penuh berlumuran dosa dan senantiasa ber-larut-larut ! Dosa kepada ALLOH SWT, dosa kepada Rosululloh SAW, dosa kepada Ghouts Haadzaz-Zaman dan kepada para Auliya’ Kekasih ALLOH, dosa kepada orang tua, kepada ibu bapak, kepada keluarga, kepada guru, kepada murid, kepada Pemimpin dan kepada yang  dipimpin, dosa terhadap bangsa dan negara, dosa kepada umat dan masyarakat bahkan dosa terhadap sesama makhluk pada umumnya. Dan merasa diri kita ini sangat dloif, sangat lemah, perlu sekali terhadap maghfiroh/ampunan, taufiq dan hidayah ALLOH, merasa perlu sekali syafa’at pertolongan dan tarbiyah Rosulullah SAW. serta memerlukan sekali akan bantuan dan dukungan dari Ghoutsu Hadzaz-Zaman RA berupa barokah, nadhroh dan do’a restunya !






PENGAMALAN SHOLAWAT WAHIDIYAH

1.      Segenap perhatian kita pusatkan menghadap ALLOH SWT TUHAN YANG MAHA KUASA dan merasa seperti benar-benar berada di hadapan junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dengan adab ta’dhim (memuliakan) mahabbah (mencintai) semurni-murninya.
2.      Berniat semata-mata mengabdikan diri kepada ALLOH  dengan ikhlas tanpa pamrih apapun juga (LILLAH) dan mengikuti jejak tuntunan Rasululloh  SAW (LIRROSUL).
3.      Mari kita sadari bahwa kita bisa melakukan ini adalah semata-mata atas titah ALLOH (BILLAH) dan karena syafa’at atau jasa dari Rasulullah SAW (BIRROSUL).
4.      Mari kita mengakui dengan jujur bahwa kita ini penuh dosa dan banyak berbuat dholim, baik terhadap ALLOH  SWT wa Rasulihi SAW, terhadap orang tua, keluarga, ummat masyarakat serta terhadap makhluq pada umumnya. Sangat membutuhkan sekali maghfirah dan taufiq-hidayah dari ALLOH SWT, syafa’at tarbiyah dari RasulullahSAW  serta barokah-nadhroh dan do’a restu Ghoutsu Haadzaz Zaman Wa A’waanihi Wa Saairi Auliyaa-i Wa Ahbaa-billaahi RA.


BISMILLAHIRROHMANNIRROHIIM
Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang 
ILAA HADLROTI SAYYIDINAA MUHAMMADIN
SHOLLALOLOHU 'ALAIHI WASALLAM,  
  (AL FAATIHAH !)

(Membaca Surat Al Fatihah 7 kali)
WA-ILAA HADLROTI GHOUTSI HAADZAZ-ZAMAAN WA A’WAANIHI WASAA-IRI AULIYAA-ILLAAHI  RODLIYALLOOHU TA’AALA 'ANHUM,   (AL FAATIHAH !)
(Membaca Surat Al Fatihah 7 kali)Kemudian lan gsung membaca :

ALLOOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD, YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI WASALLIM  WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD, FII KULLI LAMHATIW - WANAFASIM - BI’ADADI MA’LUUMAATILLAAHI WAFUYUUDLOOTIHII WA AMDAADIH. (100 kali).

“Yaa ALLOH, yaa Tuhan Maha Esa, yaa Tuhan Maha Satu, yaa Tuhan Maha Menemukan, yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat, salam dan barokah atas Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad dan atas Keluarga Baginda Nabi Muhammad pada setiap berkedipnya mata dan naik turunnya nafas, sebanyak bilangan segala yang ALLOH Maha Mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian serta kelestarian pemeliharaan-NYA”

“ALLOOHUMMA  KAMAA  ANTA AHLUH; SHOLLI WASALLIM  WABAARIK  ‘ALAA SAYYIDINAA,  WAMAULAANAA WASYAFII’INAA WAHABIIBINAA WAQURROTI A’YUNINAA   MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAMA KAMAA HUWA  AHLUH ; NAS-ALUKALLOOHUMMA BIHAQQIHII  AN-TUGHRIQONAA  FII  LUJJATI BAHRIL–WAHDAH, HATTAA LAA NAROO,   WALAA NASMA’A,   WALAA  NAJIDA,  WALAA  NUHISSA,   WALAA NATAHARROKA,  WALAA NASKUNA ILLAA BIHAA,   WATARZUQONAA  TAMAAMA   MAGHFIROTIKA   YAA  ALLOOH, WATAMAAMA   NI’MATIKA  YAA   ALLOOH, WATAMAAMA   MA’RIFATIKA   YAA   ALLOOH, WATAMAAMA   MAHABBATIKA   YAA   ALLOOH,  WATAMAAMA   RIDLWAANIKA  YAA ALLOOH. WASHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAIHI WA’ALAA AALIHII WASHOHBIH, ‘ADADA MAA AHAATHO BIHII ‘ILMUKA WA-AHSHOOHU KITAABUK, BIROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN WAL-HAMDU LILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN”   (7 kali )

“Yaa ALLOH, sebagaimana keahlian ada pada-MU, limpahkanlah sholawat, salam, barokah atas Jun-jungan kami, Pemimpin kami, Pemberi syafa’at kami, Kecintaan kami dan Buah - jantung - hati kami Baginda Nabi Muhammad e yang sepadan dengan keahlian Beliau ; Kami bermohon kepada-MU yaa ALLOH, dengan Hak Kemuliaan Beliau, tenggelamkan kami di dalam pusat-dasar-samodra Ke-Esaan-MU, sedemikian rupa sehingga tiada kami melihat dan mendengar, tiada kami menemukan dan merasa, tiada kami bergerak ataupun berdiam, melainkan senantiasa merasa di dalam Samodra Tauhid-MU; dan kami ber-mohon kepada-MU yaa ALLOH, limpahilah kami ampunan-MU yang sempurna yaa ALLOH, ni’mat karunia-MU yang sempurna yaa ALLOH, sadar ma’rifat kepada-MU yang sempurna yaa ALLOH, cinta kepada-MU dan kecintaan-MU yang sempurna yaa ALLOH, ridlo kepada-MU serta memperoleh ridlo-MU yang sempurna pula yaa ALLOH. Dan sekali lagi yaa ALLOH, limpahkanlah sholawat salam dan barokah atas Baginda Nabi dan atas Keluarga serta Sahabat Beliau, sebanyak bilangan segala yang diliputi oleh Ilmu-MU dan termuat di dalam Kitab-MU; dengan rahmat-MU; yaa Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang; Segala puji bagi ALLOH Tuhan Seru Sekalian Alam”

YAA SYAFI’AL KHOLQIS-SHOLAATU WASSALAAM  ’ALAIKA NUUROL-KHOLQI  HAADIYAL ANAAM; WA-ASHLAHUU  WARUUHAHUU  ADRIKNII
FAQOD  DHOLAMTU  ABADAW - WAROBBINII; WALAYSA  LII  YAA  SAYYIDII  SIWAAKAA  FA-IN TARUDDA KUNTU SYAKHSHON HAALIKA (3 kali)

“YAA SAYYIDII  YAA ROSUULALLOOH  (7 kali)

“Duhai Baginda Nabi Pemberi syafa’at makhluq;
Ke pangkuanmu sholawat, salam ku sanjungkan,
Duhai Nur-cahaya makhluq, Pembimbing manusia.
Duhai Unsur dan Jiwa makhluq; Bimbing, bimbing, dan didiklah diriku.  Sungguh, aku manusia yang dholim selalu;
 Tiada arti diriku tanpa Engkau duhai yaa Sayyidii,
Jika Engkau hindari aku (akibat keterlaluan berlarut-larutku), pastilah, pasti ‘ku ‘kan hancur binasa!”.
       “Duhai Pemimpin kami, duhai Utusan ALLOH  !  

“YAA  AYYUHAL GHOUTSU SALAAMULLOOH ‘ALAIKA ROBBINII BI-IDZNILLAAH; WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH
MUUSHILATIL-LILHADLROTIL ‘ALIYYAH”
( 3 kali)
 “Duhai Ghoutsu Zaman, ke pangkuanmu salam ALLOH ku haturkan; Bimbing, bimbing dan didiklah diriku dengan idzin ALLOH;
Dan arahkan pancaran sinar-nadhrohmu kepada-ku yaa Sayyidi, radiasi batin yang mewushulkan aku, sadar ke Hadlirot Maha Luhur Tuhanku.”

“YAA  SYِِAAFI’AL KHOLQI  HABIIBALLOOHI SHOLLAATUHUU ‘ALAIKA MA’ SALAAMIHII DLOLLAT WADLOLLAT HIILATII FII BALDATII
KHUDZ BIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATI”(3 kali).
YAA SAYYIDII YAA  ROSUULALLOOH   (7 kali)



Duhai Baginda Nabi Pemberi syafa’at makhluq, duhai Baginda Nabi Kekasih ALLOH. Ke pangkuanmu sholawat dan salam ALLOH ku sanjungkan !;
   “Jalanku buntu, usahaku tak menentu buat kesejahteraan negeriku. Cepat, cepat, cepat raihlah tanganku yaa Sayyidii, tolonglah diriku dan seluruh ummat ini !

“Duhai Pemimpin kami,  duhai Utusan ALLOH !”

“YAA ROBBANALLOOHUMMA SHOLLI SALLIMI‘ALAA MUHAMMADIN SYAFII’IL UMAMI;WAL ِAALI WAJ-‘ALIL- ANAAMA MUSRI’IINBIL-WAAHIDIYYATI LIROBBIL ‘AALAMIIN;YAA ROBBANA-GHFIR YASSIR IFTAH WAHDINAA QORRIB WA-ALLIF BAINANAA YAA ROBBANAA. (3 kali)

“Yaa Tuhan kami yaa ALLOH, limpahkanlah sholawat salam atas Baginda Nabi Muhammad pem-beri syafa’at ummat;
dan atas Keluarga Beliau;  Dan jadikanlah ummat manusia cepat-cepat lari kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Tuhan Semesta Alam.
Yaa tuhan kami, ampunilah segala dosa-dosa kami, permudahlah segala urusan kami, bukakanlah hati dan jalan kami, dan tunjukilah kami, pereratlah persauda-raan dan persatuan di antara kami, yaa Tuhan kami !”



“ALLOOHUMMA  BAARIK FIIMAA KHOLAQTA WAHAADZIHIL- BALDAH
YAA ALLOOH, WAFII HAADZIHIL MUJAAHADAH  YAA ALLOOH.” (7 kali)


Yaa ALLOH, limpahkanlah berkah di dalam segala makhluq yang Engkau ciptakan dan di dalam negeri ini yaa ALLOH, dan di dalam mujahadah ini, yaa ALLOH !”


I S T I G H R O O Q   !

Yang dimaksud adalah : berdiam, tidak membaca apa-apa, Segala perhatian tertuju hanya kepada ALLOH ! Bukan membayangkan lafadh “ALLOH”, tetapi kepada ALLOH –Tuhan ! Pendengaran, perasaan, ingatan, fikiran, penglihatan dan ….. Pokoknya segala-segalanya dikonsen-trasikan kepada ALLOH ! Lain-lain tidak menjadi acara ! Hanya “ALLOH”! Titik !
Lamanya istighroq tidak ada batasan waktu, menurut kemampuan masing-masing. Istighroq diakhiri dengan bacaan Surat Al-Fatihah  satu kali.  AL- FAATIHAH   !
Kemudian  membaca do’a di bawah ini: 

“BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM

ALLOOHUMMA   BIHAQQISMIKAL -  A’DHOM, WABIJAAHI  SAYYIDINAA  MUHAMMAADIN SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAM, WABIBAROKATI  GHOUTSI   HAADZAZ - ZAMAAN    WA-A’WAANIHII  WASAA-IRI  AULIYAA -IKA   YAA  ALLOOH,   YAA ALLOOH,    YAA ALLOOH,   RODLI-YALLOOHU TA’AALAA ’ ANHUM  ( 3 kali )  BALLIGH   JAMII’AL ‘AALAMIIN,   NIDAA-ANAA HAADZAA WAJ’AL FIIHI TAKTSIIROM-BALIIGHOO  (3 kali)  FA-INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR, WABIL- IJAABATI  JADIIR  ( 3 kali )

”FAFIRRUU - ILALLOOH  !” ( 7 kali )

”WA QUL JAA-AL  HAQQU  WAZAHAQOL BAATHIL, INNAL- BAATHILA KAANA ZAHUUQO”   ( 3 kali )

“Dengan Asma ALLOH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Yaa ALLOH, dengan Hak Kebesaran Asma-MU, dan dengan Kemuliaan serta Keagungan Baginda Nabi Muhammad SAW dan dengan barokah Ghoutsu Haadza-Zaman dan Para Pembantunya, serta segenap Auliya Kekasih-MU yaa ALLOH, yaa ALLOH, yaa ALLOH Rodliyalloohu Ta’ala ‘Anhum. Sampaikanlah seruan kami ini kepada jamii’al ‘alamiin dan letakkanlah kesan yang merangsang di dalamnya; Maka sesungguhnya Engkau Maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan Maha Ahli memberi ijabah !”


“FAFIRRUU  ILALLOOH  !”
= Larilah kembali kepada ALLOH  !

“WAQUL JAA-AL HAQQU……….”
=   “dan katakanlah (wahai Muhammad) perkara yang haq telah datang dan musnahlah perkara yang batal; Sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah”.
  “AL FAATIHAH”  ! (Membaca surat Al Fatihah satu kali).

KETERANGAN :


1.      Kalimah FAFIRRUU ILALLOOH dan WAQUL JAA-AL HAQQUpada saat berjamaah supaya dibaca ber-sama-sama antara imam dan makmum. Dirinya sendiri terutama supaya dirasakan ikut serta / termasuk di  dalam ajakan itu dengan getaran hati yang kuat.
FAFIRRUU ILALLOOH maksudnya ; mengajak secara bathiniyah agar supaya kita dan masyarakat segera kembali mengabdikan diri dan sadar kepada ALLOH WA ROSUULIHI SAW. Secara umum yaitu dengan menjalankan hal-hal yang diridloi ALLOH WAROSUULIHI SAW, dan menghindarkan diri atau meninggalkan hal-hal yang tidak diridloi oleh ALLOH WA ROSUULIHI SAW meninggalkan perbuatan-perbuatan yang merugikan diri pribadi, keluarga dan masyarakat !
2.      “WAQUL JAA-AL HAQQU .....” Maksudnya, memohon semoga perbuatan dan akhlak-akhlak yang jahat yang merugikan ummat dan masyarakat segera diganti oleh ALLOH SWT dengan akhlak yang baik, membuahkan manfa’at dan menguntungkan ummat dan masyarakat yang diridloi ALLOH WAROSUULIHI SAW.  Dan apabila memang sudah menjadi suratan takdir tidak bisa diperbaiki lagi, dari pada semakin lama semakin ber-larut-larut, semakin hebat menimbulkan kerusakan dan kehancuran, lebih baik semoga lekas dimusnahkan saja.  Ini adalah soal mental, bukan terhadap fisik ! Dan terutama kita arahkan untuk diri kita sendiri !
Perhatian :
Bagi imam Mujahadah pengamalan 40 hari diringkas menjadi 7 hari , cara membacanya bisa dengan sirri (tidak bersuara keras) seperti sirrinya bacaan dalan sholat (bersuara lirih dan hanya dalam hati). Kecuali kalau mujahadah sendiri. Silakan dengan jahri (bersuara kerasa), dengan sirri seperti di atas atau hanya dalam hati.





Catatan :

Tanda baca dalam penulisan Sholawat Wahidiyah dengan huruf latin ada yang perlu diperhatikan. Antara lain :

1.    AA, II, UU, OO : menunjukkan bacaan panjang.
2.     Huruf “H” yang bergaris di bawahnya transkripan dari huruf (  ح) dan “H” tanpa garis di bawahnya dari huruf (هـ ).
3.     TS = ( ث ),  KH = (  خ ),  DZ = ( ذ ),  SY = ( ش ) ,   SH =   (ص ), DL =  (  ض),  TH = ( ط  ),  DH = (  ظ),   = (  ع ), GH =  ( غ ),

والله أعلم بالصواب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar